Anda mungkin heran mengapa krisis yang dimulai sejak tahun 1997 kemarin…..tidak selesai-selesai. Jutaan orang di Indonesia kesulitan hidup......bahkan sampai sekarang. Sementara negara lain seperti argentina, venezuela...telah berhasil keluar dari krisis. Tapi Indonesia masih saja bergelut dengan krisis ini .....entah sampai kapan. Bahkan di kabarkan Indonesia telah mengajukan hutang lagi . Sehingga kalau di total seluruh hutangnya ....membuat setiap bayi yang lahir di Indonesia akan menanggung hutang yang besarnya sekitar puluhan juta rupiah sampai 20 tahun ke depan....wowww..benar-benar gilaaaa....
Tapi memang aneh di Indonesia...di saat kesulitan melanda negeri ini...ternyata jumlah mobil-2 mewah yang ada di jalan2 semakin banyak saja. Jumlah pejabat yang bepergian ke luar negeri semakin besar...dan jumlah orang kaya baru semakin banyak.
Ternyata orang-orang kaya Indonesia memang tak tersentuh sama sekali dengan krisis waktu itu.
Sama seperti sekarang....di saat negara menanggung hutang sebegitu banyaknya...namun ternyata masih banyak juga orang2 Indonesia yang menghambur-hamburkan uangnya di luar negeri.
Artikel berikut mungkin akan lebih membukakan mata kita...betapa orang-2 kaya Indonesia dengan mudahnya membelanjakan uang di luar negeri. Bayangkan kalau uang itu disumbangkan untuk membangun negara.....dan membantu orang2 miskin....saya yakin Indonesia akan keluar dari krisis lebih cepat.
Berikut adalah tulisan Miss Jinjing yang dimuat di detik.com
MENGINTIP GILANYA ORANG KAYA INDONESIA BERBELANJA
Gila...!!! Belanja orang kaya Indonesia selama ini hanya diobrolkan di kalangan terbatas. Yang bukan komunitas sosialita, hanya bisa mendengar dari sas-sus. Namun untunglah ada Amelia Masniari Ikon shopaholic Indonesia ini mengabadikan kegilaan belanja orang kaya Indonesia di bukunya yang masuk deretan "buku laris" di toko buku terkemuka,Miss Jinjing.Dalam bukunya, lulusan S2 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini menuturkan kegilaan belanja orang kaya Indonesia. Dia mengutip Survey Singapore Tourism Board yang menunjukkan bahwa pengunjung Singapore Great Sale terbesar adalah orang Indonesia.
"Makanya tidak usah heran kalau iklan Uniquely Singapore nyaris setiap hari muncul setengah halaman koran nasional," tulis perempuan yang berprofesi sebagai personal private buyer ini.Lalu mengapa orang Indonesia doyan belanja ke Singapura? Jawabnya, bukan karena harga murah atau lebih beragam, namun karena lebih bebas. Dandan seadanya oke saja, tanpa harus dilirik dengan pandangan sinis oleh orang lain dan sales attendant butik.
"Coba kalau di Indonesia, berpenampilan seadanya pasti malah dipandang sebelah mata, melecehkan. Pokoknya harus rapi, wangi dan niat dandan," tulis ibu 3 anak ini.
Belanja di Singapura juga bebas pelukan atau cipokan di pinggir jalan. Coba di Indonesia!
Hongkong Tourism Board, Malaysian Tourism Board dan Thailand Tourism Board, juga sangat menyadari bahwa rakyat Indonesia pangsa potensial. Karena itulah mereka rajin pasang iklannya. Hasilnya jelas.
"Orang Indonesia di Cina terkenal sangat heboh jika melihat barang bagus. Apalagi mereka tidak terlalu sering menawar harga. Jelas aja ini bikin para penjual senang melihat tampang Indonesia lewat di depan tokonya. Malah sering dipanggil, Miss...miss Indonesia, let's have a look..." cerita pengasuh blog belanja-sampai-mati.blogspot.com ini.
Penggila belanja Indonesia juga eksis di Eropa. Suatu ketika Amelia ke gerai Chanel di Saks Fifth Avenue, New York. Begitu melangkahkan kaki masuk, si Beauty Assistant yang tahu Amelia orang Indonesia langsung bilang begini,"Mrs XXX baru aja tadi dari sini."
Bahkan, sales assistant Chanel di BGM bisa menyebutkan dengan sangat fasih nama keluarga pejabat yang nyonya besarnya (TS) seminggu lalu habis beli tas di butik tersebut. Pelanggan lainnya ada nyonya TAB dan DP.
Amelia juga menceritakan, butik Etienne Aigner di Muenchen pernah mengalami kehebohan gara-gara seorang ibu pejabat Indonesia setingkat menteri -- plus rombongan, datang memborong. Sebanyak 80 tas dibeli oleh si Nyonya dan rombongannya pasti ikut beli, entah berapa.
"Sampe-sampe tuh butik Aigner kehabisan barang dan minta diambil dari gudang lagi," tulis Amelia.
Ketika iseng ditanya oleh seorang penjaga butik tentang keperluan tas tersebut, dengan entengnya si ibu itu menjawab, "Untuk oleh-oleh keluarga di kampung."
Jelas oleh-oleh yang supermahal! Sebab jika tas Aigner satu bijinya paling murah Rp 8 juta, berarti 80 tas itu sejumlah Rp 640 juta. Hanya untuk oleh-oleh?
"Ditambah lagi nih, denger-denger sebelum tiba di Muenchen, mereka terlebih dulu ke Paris. Mereka juga melahap butik Hermes, memborong setidaknya 40 tas - birkin, garden tote bag, lindy bag, kelly bag dan lain-lain," tulis Amelia yang jadi ngiler.
Info Amelia yang satu ini tak boleh dilewatkan: dari sales assistant di Hermes, salah satu kolektor tas Hermes terlengkap di dunia adalah seorang ibu mantan pejabat setingkat menteri asal Indonesia. Konon, beliau ini mempunyai koleksi tas Hermes yang tergolong sangat lengkap dari segi model dan warna. Sedikitnya dia punya 30 pieces!
"Coba bayangkan jika harga Hermes rata-rata 50 juta/pcs, artinya nilai koleksinya minimal 1,5 miliar!" tulis Amelia. Uhuk, uhuk, bikin keselek.
sumber: Detik.com